Roh Kudus

Umumnya dalam kamus menterjemahkan “roh kudus” atau “roh suci” sebagai “holy spirit” atau “holy ghost.” Dalam Alkitab versi Yohanes 16:8, Yesus mendaftarkan tiga peran utama Roh Kudus yaitu, “akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman.” Ayat ini jelas mengatakan bahwa ada tiga hal penting ialah: dosa, kebenaran, dan penghakiman, yang merupakan peran dari Roh Kudus dalam setiap kehidupan kita.

Kita dilahirkan dengan kodrat manusia yang telah jatuh dalam dosa, cendrung untuk berbuat dosa. Kebenaran Kristus merupakan standar dari semua kebenaran, manusia yang berdosa diadopsi sebagai anak-anak Allah dalam keluarga Tuhan, melalui anugerah atau kasih karunia-Nya. Kematian Yesus di salib memproklamasikan kemenangan Yesus atas Setan atau Iblis dan mengisyaratkan bahwa penghakiman penghulu atau penguasa dunia telah dilaksanakan atau dihukum, di mana Yesus telah menang dan kita juga berada di pihak yang menang.

Selagi kita mempelajari pekerjaan Roh Kudus, kita akan melihat betapa pentingnya Roh Kudus bagi pengalaman kekristenan kita. Selain menginspirasikan para penulis Alkitab, memberikan jaminan keselamatan kita melalui Yesus, memberikan bukti pekerjaan Allah di dalam kita, membersihkan kita dari dosa dan menyucikan kita. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3: 16).

Roh Kudus mempunyai hubungan dengan Firman Allah atau Firman Tuhan, melalui Firman itu Roh Kudus bekerja untuk mengubah kita kepada ciptaan baru di dalam Kristus. Peran Roh Kudus baik di masa lalu dan masa kini seperti pada saat membaca Firman dan keinginan untuk mengerti Firman itu secara tepat. Roh Kudus lah yang menuntun kita menerima Firman itu dan menerapkan pengajarannya dalam kehidupan kita.

Dua hal utama sehubungan dengan pekerjaan Roh Kudus: wahyu dan inspirasi. Pewahyuan adalah proses di mana Allah membuat diri-Nya sendiri dan kehendak Ilahi-Nya dikenal oleh manusia. Ide dasar dari kata pewahyuan adalah membuka atau menyingkapkan selubung atau sesuatu yang tadinya tersembunyi. Sedang inspirasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengaruh Allah melalui pekerjaan Roh Kudus dalam menyampaikan pekabaran-Nya melalui manusia sebagai alat-Nya.

Menurut rasul Petrus pekabaran dalam Alkitab bukanlah bersumber dari manusia, tetapi para nabi yang digerakkan oleh Roh Kudus, mereka hanyalah sebagai alat dari kabar yang ingin disampaikan, bukan sumber kabar tersebut. Petrus menekankan bahwa inspirasi adalah sumber yang diinspirasikan oleh Roh Kudus, sedang wahyu ditulis oleh manusia, seperti dalam frasa “sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1: 21).

Firman Allah dapat dipercaya, olehnya tugas kita bukan untuk menghakimi Alkitab, namun banyak orang yang percaya pada Alkitab, tapi menolak beberapa hal seperti, enam hari penciptaan, air bah, kelahiran dari seorang perawan, kebangkitan Yesus, dan kedatangan Yesus kedua kali secara nyata. Ini hanyalah beberapa dari kebenaran Alkitab, dengan menghakimi Alkitab kebenaran itu terbuang. Roh Kudus adalah “Guru” yang ingin menuntun kita ke dalam pemahaman Alkitab yang lebih mendalam dan untuk menghargai Firman Allah dengan sukacita. Roh Kudus yang telah menyatakan dan menginspirasikan isi Alkitab kepada umat manusia, tidak pernah akan menuntun kita berlawanan dengan Firman Allah dalam cara apa pun.

Pena inspirasi mengatakan, “the Spirit was not given-nor can it ever be bestowed-to supersede the Bible; for the Scriptures explicitly state that the word of God is the standard by which all teaching and experience must be tested.” – Ellen G. White, The Great Controversy, p. 9. Terjemahannya, “Roh tidak diberikan-juga tidak dapat pernah diberikan-untuk menggantikan Alkitab; karena Kitab Suci secara eksplisit menyatakan bahwa Firman Allah adalah standar yang semua pengajaran dan pengalaman harus diuji.” Dengan kata lain, Roh Kudus bekerja dalam keharmonisan melalui Alkitab untuk menarik kita kepada Kristus, sehingga membuat Alkitab satu-satunya norma untuk kerohanian sejati yang Alkitabiah.

Ketika kita membuka hati dan memutuskan untuk merespons tuntunan Roh Kudus serta dengan kerendahan hati menerima instruksi Ilahi dalam Alkitab, maka hidup kita akan diubah oleh anugerah atau kasih karunia Allah dan hati serta pikiran kita dilindungi melawan pencobaan atau godaan Setan atau tipu muslihat Iblis.