Semoga saudara-saudara tidak bingung dengan judul diatas. Di SLA Tompaso, Minahasa ada sekolah berasrama dan hal yang sama juga dengan di Kupang ada Sekolah berasrama yaitu SLA Noelbaki. Di tempat lain juga ada SLA yang berasrama. Tapi yang pasti semua SLA yang ada di UIKB dan UIKT adalah sekolah yang berasrama bagi anak-anak SMP/SMA. Nah, di sinilah keunikan yang terjadi di satu tempat di NTT di mana ada sekolah yang berasrama Advent yang mendidik anak-anak yang masih usia TK/SD yaitu TK/SD Advent (Berasrama) Getsemani Soe, NTT.
Di selah-selah kegiatan Pekan Doa di SLA Noelbaki minggu yang lalu (dengan hasil 5 jiwa sudah dibabtiskan), Bpk. Saronadi Butarbutar dan istri tercinta nya ibu. Youla Watulingas Butarbutar mengambil waktu untuk memenuhi undangan kami berkunjung ke Soe dimana terdapat sekolah berasrama ini. Kebetulan saya yang mengatur kunjungan ini dan sepanjang perjalanan dari Kupang ke Soe (kurang lebih 110 Km) saya menjelaskan tentang sekolah berasrama ini dan Keluarga Butarbutar masih belum yakin apakah benar. Dan akhirnya kami sampai di tujuan. Melihat anak-anak kecil mulai menyambut mereka dan akhirnya kita buat acara di Gereja (kebetulan satu kompleks dengan sekolah). Maka disambutlah Bpk. Saronadi dengan kain khas Timor sekaligus di beri gelar Raja dari salah satu Raja yang ada di Timor Tengah Selatan (TTS), Ibu Youla juga diberi kain khas yang sama berasal dari TTS.
Suasana haru meliputi Bpk. Saronadi Butarbutar tatkala diberi kesempatan untuk memberi motivasi bagi guru-guru dan anak yang ada waktu itu. Dengan rasa haru bpk. Saronadi mengatakan, sebenarnya umur anak-anak ini masih harus berada dengan orang tua, tapi saya salut dengan orang tua yang menitipkan anak-anak ini untuk di didik di sekalah ini. Saya salut juga bagi guru-guru yang ada di sekolah ini yang dengan sabar mendidik anak-anak ini. Sementara bapak Saronadi berbicara, tampak wajah ibu Youla tertegun dan mata mulai berkaca-kaca melihat serta mendengar pembicaraan suami tercintanya. Dari sekian jumlah murid TK/SD Getsemani Soe ini, ada 20an anak yang tinggal di asrama dan 2 diantaranya adalah anak TK (salah satu yang berfoto dengan Bapak. Saronadi Butarbutar.
Apakah kita bisa membayangkan kondisi seperti apa yang ada di asrama sekolah ini? Kadang guru-guru bergumul dengan makanan anak-anak ini. Karena untuk biaya sekolah, mereka hanya mengandalkan bantuan dana pendidikan dari pemerintah karena banyak anak-anak ini yang tidak mampu bayar uang sekolah. Yang terjadi adalah para orang tua murid sering membawa jagung,
ubi dan sayur-sayur untuk memenuhi makanan dari anak anak yang ada di sekolah ini sekaligus sebagai pengganti pembayaran uang sekolah (karena daerah Soe ini adalah salah satu tempat yang sejuk di NTT dan banyak diantara masyarakat di Soe adalah petani sayur dan buah). Selain itu ada bantuan yang datang dari anggota-anggota gereja baik itu berupa beras dan bahan makanan lainnya. Sebagai informasi, di tengah kondisi berkekurangan, sekolah ini berusaha untuk membangun gedung sekolah yang lebih layak lagi karena ruangan kelas yang mereka gunakan sekarang adalah gedung Aula Gereja dan di buat sekat-sekat dari Tripleks yang bisa di angkat/pindahkan (seperti yang di foto-foto ini). Walaupun sekolah ini banyak keterbatasannya tapi setiap tahun ada saja siswa-siswa dari sekolah ini yang meraih prestasi tertinggi untuk tingkat SD se kabupaten TTS. Ohh…satu lagi, anak-anak ini datang dari tempat yang cukup jauh karena di tempat mereka tinggal tidak ada sekolah Advent sehingga orang tua menyekolahkan anak mereka ke sekolah ini.
Sebelum menutup berita ini, sekiranya ada dari saudara-saudara yang ingin mengambil bagian baik dalam membantu kebutuhan anak-anak ini di asrama atau mau mengambil bagian dalam pembangunan sekolah mereka, bisa mengirimkan bantuannya di Bank Mandiri Cab. Kupang, NTT dengan No. Rek. 161-00-0047529-8 a/n. Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Terima kasih banyaj dan Tuhan memberkati kita semua.