MENDALAMI BERSAMAPEKABARAN AJARAN DASAR GMAHK MELALUIWAHYU 14:12

Ada berapa imankah di semesta alam ini?

Eph 4:5 satu Tuhan, SATU IMAN, satu baptisan,

Akitab menyatakan bahwa hanya ada satu iman dan tidak ada banyak iman. Hanya satu iman. Kalau begitu Iman yang mana? Iman siapa?

Wah 14:12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan Imannya Yesus.

Kembali lagi kita melihat terjemahan aslinya dari Wahyu 14:12 menyebutkan bukan “iman kepada Yesus” tetapi “Imannya Yesus”.

Apakah Iman Yesus itu?
Iman Yesus adalah iman yang dimiliki oleh Yesus. Iman itu juga hanya ada pada Yesus dan tidak terpisah dari Yesus (ada di tempat yang lain). Hanya Yesus yang dapat melakukanya.

Itu adalah iman yang hanya ada pada Yesus yang disebut dengan Iman Yesus. Dan kerena iman hanya satu yaitu Imannya Yesus, maka di luar Iman Yesus bukanlah iman tetapi sebuah tiruan yang menyerupai Iman Yesus. terlihat mirip dengan iman namun bukanlah iman. Semirip apapun tiruan itu dengan yang asli, tiruan itu tetaplah bukan yang asli, dan yang asli bukanlah tiruan.

Seperti apakah Iman-Nya Yesus itu? Itu adalah iman dari “Firman” yang melampaui ruang dan waktu dan segala sesuatu ada di dalam “Firman” itu (Roma 10:17, Yoh 1:1-3). Itu adalah iman Firman sehingga Iman Firman itu sendirilah yang melampaui ruang dan waktu dan segala sesuatu ada di dalam “Dia”. Itulah kebenaran yang kekal.

Iman Firman itu sangat yakin bahwa Ia dapat melakukan segala-galanya bagi kita. Ia sangat yakin bahwa Ia dapat menyelesaikan semua masalah sebab Ia telah melampaui semua ruang dan waktu. Jika ia dapat melampaui semua ruang dan waktu, itu menyatakan bahwa Ia sangat berkuasa, dan memang Ia sangat berkuasa untuk melakukan hukum-hukum itu sendiri dengan sempurna. Hanya Dialah yang dapat melakukan semuanya. Di dalam Iman Firman itu sendiri ada Kuasa yang menopang segala sesuatu.

Bagaimanakah tabiat Tuhan dan iman itu dapat menjadi milik “mereka” sementara semuanya itu hanya ada pada Yesus dan Yesuslah yang melakukannya?

Jawabannya ada pada Yohanes 3: 16…

Joh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yesus itulah yang diberikan kepada “mereka”. Di dalam Yesus segala sesuatu telah ada sehingga segala sesuatu dapat terjadi di dalam mereka oleh Yesus.

“Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.” 1 Korintus 8:6

Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu. 1 Korintus 2:9

Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan–kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya– Efesus 1:11

Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Kol 1:17

Jadi bagaimanakah tabiat Tuhan dan Iman itu dapat menjadi milik mereka?
Mereka dan Yesus tidak terpisah… (Aku di dalam mereka, dan mereka di dalam Aku”)

“Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” Yoh 17:23

“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” Joh 15:4

Mengapa frasa ini mengindikasikan mereka harus memiliki Tabiat Yesus sementara semuaya hanya ada di dalam Yesus dan hanya Yesuslah yang dapat melakukannya?

Sebab YANG TUHAN INGINKAN ADALAH PENYATUAN dan bukannya keterpisahan, “sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5). Keterpisahan itu sendiri adalah dosa (Yes 59:1,2), dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Penyatuan itulah keselamatan yang Tuhan kehendaki untuk kita. Itulah yang Tuhan demonstrasikan di “salib”.

Gambaran ini menggambarkan lebih dari sekedar apa yang “mereka” lakukan namun lebih dari pada itu adalah Kristus yang melakukannya di dalam mereka (Galatia 2:20). Hal ini lebih menggambarkan tentang apa yang menjadi kehendak Tuhan yaitu penyatuan keduanya menjadi “satu daging”. Sebab “di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:5).

Nanti kita akan merenungkan lebih dalam juga tentang makna salib yang sesungguhnya sebagai fokus dari semuanya.

Kesimpulan sementara untuk observasi frasa

  1. “yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus”
    Manusia adalah pelaku untuk menuruti perintah Allah dan beriman kepada Yesus.
  2. “they that keep the commandments of God, namely the faith of Jesus.”

a. Melalui bahasa pada frasa ini terlihat memberikan indikasi yang kuat bahwa “mereka” dan “Yesus” tidak terpisahkan. Keduanya menyatu melalui gambaran kalimat “mereka” yang memelihara hukum-hukum Allah, yaitu iman-Nya Yesus (Yesus di dalam Iman-Nya). Mereka yang menuruti perintah-perintah Allah adalah Iman-Nya Yesus yang melakukannya di dalam mereka. Yesus adalah pelaku penurutan mereka terhadap perintah-perintah Allah melalui Iman-Nya. Objek-Nya adalah penurutan kepada hukum-hukum Allah, Subjeknya adalah Yesus yang tidak terpisahkan dengan mereka, dan caranya adalah melalui Iman-Nya di dalam “mereka”.

Penyatuan itu bisa juga kita bandingkan dengan contoh korelasi ayat-ayat pembanding lainnya (KJV) yang menyatakan:

  1. Hanya ada satu iman (Ef 4:5)
  2. Hanya satu pemilik iman itu (Iman-Nya Anak Allah) (Gal 2:20, Efesus 3:12, Wah 14:12 KJV)
  3. Hanya satu posisi iman itu berada (Iman yang ada di dalam Yesus Kristus) (Faith in Jesus Christ) (Gal 3:26)
  4. Iman mereka (Markus 2:5)
  5. Imanmu oleh Yesus (Roma 1:8)
  6. Allahlah yang memberikan iman (1 Kor 12:9)
  7. Hanya satu yang mengerjakan iman itu (Allah yang mengerjakan segala sesuatu). 1 Kor 12:6
  8. Kristus sebagai yang memulai (mengawali) dan penyelesai iman kita (Ibrani 12:2)

b. Melalui bahasa dalam frasa ini juga menggambarkan pelaku sebenarnya bukanlah “mereka” tetapi Yesus melalui iman-Nya. Hal ini mengindikasikan bahwa melalui penyatuan itu, Yesus sedang melakukannya dan “mereka”adalah orang-orang yang menerima kenyataan bahwa Yesus itulah yang dapat melakukan hukum-hukum itu bagi mereka.

Bersambung….