“Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!”. Hagai 1 : 6
Sebelum sejarah dunia ini ditutup, ada satu pekerjaan yang harus diselesaikan oleh anak-anak Allah yang hidup.Sejarah dunia ini akan segera berakhir. Lonceng peringatan telah dibunyikan, melalui fenomena alam yang terjadi tahun-tahun terakhir ini yang sangat menakutan dan mengerikan. Peristiwa-peristiwa seperti tsunami, banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi, Putting beliung dan sejenisnya, erupsi yang beruntun seperti gunung Merapi, Kelud, Sinabung dan sebagainya; Merosotnya moral manusia, hilangnya kasih seorang akan yang lain, kecelakaan yang terjadi di berbagai sarana transpotasi, serta meningkatnya kejahatan, menjadi pertanda bahwa dunia ini sudah tua, sudah sakit-sakitan dan akan segera berakhir. Anak-anak Tuhan harus memperhatikan semuanya itu dengan hati yang bijaksana. Tanyakan kepada dirimu apa yang harus engkau buat dengan berkat-berkat yang telah dipercayakan Tuhan Allahmu kepadamu.
Biarlah kiranya peristiwa yang sangat mengerikan yang dialami oleh Ananias dan Safira istrinya, peristiwa yang dialami oleh istri Lot, tidak terulang dalam hidup anak-anak Tuhan di zaman yang terakhir ini. Ananias dan Safira istrinya mereka binasa oleh karena mereka menipu Tuhan. Hamba Tuhan Mrs. E. White menulis dalam buku Kisah Para Rasul Hal.60, “…dan di bawah pengaruh langsung dari Roh Allah, Ananias dan Safira telah mengadakan perjanjian untuk memberikan kepada Allah hasil penjualan dari harta tertentu”.Dan kemudian mereka sesali perjanjian itu. Mencoba dengan sengaja dan atas kesepakatan bersama menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu. Tidak tulus dalam hal memberi. Memberi karena terdorong oleh motif untuk dihormati membuat Ananias dan Safira kehilangan segalahnya. Tuhan tidak suka dengan kepura-puraan dan kepalsuan. “Dalam berpura-pura bahwa mereka telah memberikan semuanya, Ananias dan Safira telah berdusta kepada Roh kudus, dan sebagai akibatnya, mereka kehilangan hidup kini dan hidup yang akan datang, Allah yang sama yang menghukum mereka, pada dewasa ini mempersalahkan semua kepalsuan”. Istri Lot memang keluar dari kota Sodom tapi hatinya tetap tinggal di Sodom, akhirnya juga binasa karena kepura-puraan dan kepalsuan.
Bahaya keta makan dan cinta diri sedang mengintip kehidupan umat Tuhan dewasa ini. Kita harus sadar akan hal itu, serta menggantikannya dengan kehidupan yang suka berkorban. Suatu kehidupan yang suka memberi dengan Tulus. Menikmati berkat yang Tuhan berikan secara utuh dalam damai sejahtera. Sebagaimana yang diharapkan oleh petani ketika menabur banyak benih akan menuai banyak juga. Sebagaimana yang semua kita harapkan makan sampai kenyang, minum sampai puas, berpakaian untuk mendapatkan kehangatan, dan bekerja untuk upah menaruhnya dalam pundi-pundi yang utuh. Hal ini akan terjadi dalam kehidupan setiap umat yang memiliki kehidupan yang dipenuhi pengorbanan.
Filipi 2 : 6 – 8 “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus di pertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib”. Sebuah pengorbanan yang sempurna, menjadi teladan bagi setiap umat yang mau mengikut Yesus.
Di depan kita ada tugas besar yang menanti, membutuhkan pengorbanan seutuhnya dari setiap umat Tuhan untuk menyelesaikannya. Membutuhkan pemikiran, tenaga, bianya, persatuan serta dukungan doa dari setiap orang yang terpanggil untuk masuk dalam kerajaan Allah. Jangan tahan berkat yang Tuhan sudah percayakan kepadamu, kelolah dengan bijaksana setiap berkat yang ada padamu. Berilah dengan tulus, jangan dengan hati yang terpaksa atau Karena popularitas atau motif-motif yang lain. Janganlah itu menjadi jerat bagimu, sehingga tidak mendapat yang lebih besar dari sumber pemberian yang terbaik, Tuhan Allah kita, yaitu makota kehidupan. Amsal11 : 24, 25 “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak member berkat, diberi kelimpahan, siapa member minum, ia sendiri akan diberi minum.
Janji Tuhan dalam Yesaya 54 : 10 “Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan yang mengasihani engkau”.
Kiranya kedermawanan jemaat mula-mula akan juga menjadi kedermawanan jemaat yang terakhir, pekerjaan Tuhan akan segera selesai dan kita akan segera berpindah dari dunia yang penuh penderitaan dan kesengsaraan ini ke dunia baru di mana di dalamnya terdapat suka-cita dan damai sejahtera hidup bersama dengan Tuhan sampai selama-lamanya. Tuhan kiranya memberkati. Amin.
Gembala Jemaat: Sorowako, CSS Wasuponda, CSS Malili.