Renungan kali ini saya mau menarik perhatian saudara sekalian kepada buku nabi Yesaya. Nama Yesaya, Yesha’yahu, dalam Bahasa Ibrani artinya “Yahweh adalah keselamatan”. Sedangkan “Yahweh”, sendiri, artinya adalah “Aku adalah Aku adanya” Inggrisnya “I am that I am” atau “I am who I am”.
Yesaya adalah seorang nabi asal Yerusalem, hidup dan menuliskan bukunya sekitar 100 tahun sebelum Yerusalem dikepung dan dihancurkan oleh Nebukadnezar. Bersama dengan nabi Yermiah mereka adalah dua orang nabi besar yang menuliskan banyak mengenai rencana keselamatan Tuhan Allah bagi umatNya.
Buku Yesaya yang jumlah pasalnya adalah 66, tepat seperti jumlah seluruh buku dalam Alkitab mulai dari Kejadian sampai Wahyu, boleh dikata juga berisi ringkasan dari seluruh Berita Keselamatan melalui Kristus, Sang Domba Allah yang dikorbankan untuk dosa manusia, Allah yang Mahakuasa sendiri, rela menjadi korban kebuasan dan kekejaman manusia yang Dia sendiri telah dating untuk selamatkan.
Ke enam puluh enam buku dalam Alkitab itu dibagikan menjadi 2 bagian, yaitu 39 dalam Perjanjian Lama dan 27 dalam Perjanjian Baru. Begitu juga dalam buku Yesaya, dua bagian yang nyata adalah dari pasal 1 sampai 39, yang merupakan bagian pertama, dan bagian kedua adalah dari pasal 40 sampai 66. Pasal kedua ini tampak adalah merupakan nubuatan-nubuatan tentang Mesias yang akan menebus atau menghampuskan dosa manusia dan menyediakan jalan keselamatan dengan akhir gemilang bagi Kerajaan Allah dan pemulihan kembali dari Dunia yang telah dirusakkan oleh dosa.
Dalam 4 pasal yang pertama sebagai pendahuluan terhadap isi buku seluruhnya dan juga sebagai ringkasan apa yang si pengarang mau paparkan, boleh kita singkatkan dalam kalimat: “Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya, tetapi mereka memberontak terhadap Aku., sebab itu akan akan menyebabkan mereka dibinasakan oleh bangsa-bangsa asing…. Namun Aku akan berbelas kasihan dan mengampuni mereka, dan kembali menjadi pelindung …. akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan” Yesaya 1:2; 4:6.
“
Tema dari seluruh kitab ini adalah, bahwa Yesus yang akan diberikan nama Immanuel, Allah tinggal di antara manusia, akan datang sebagai seorang Anak tetapi juga sebagai Bapa yang Kekal dan Allah yang Maha kuasa. Dia adalah sebagai Anak Domba yang lemah lembut dan tak berdaya, namun pada akhirnya akan menaklukkan musuhNya yang tidak mau bertobat dan berpaling kembali kepadaNya, sebagai Allah yang perkasa dan menang pada akhirnya. Semua yang memberontak kepadaNya akan dilebur menjadi abu ditelapak kakiNya dan kaki dari orang-orang yang bertobat dan menurut kepada perintah-perintah-Nya.
Dalam seluruh buku itu ada lebih dari seratus nubuatan yang sudah dan hanya dapat digenapi oleh Yesus sendiri. Mungkin ada orang yang dapat menggenapi sepuluh dari nubuatan-nubuatan dalam buku nabi Yesaya, tapi untuk menggenapi seratus nubuatan yang terdapat di situ adalah mustahil bagi siapa pun kecuali, dia adalah Sang Mesias sendiri.
Akhir yang sangat dramatis pada pasal 66, sebagai penutup buku itu adalah merupakan klimaks dari pertarungan akbar di antara Setan, yang disebutkan sebagai Lucifer, atau Pembawa Terang dan Bintang Fajar/ Bintang Pagi. Dalam Pasal 14:12-14, dia diperkenalkan sebagai malaikat yang penuh ambisi, sombong dan cinta diri dan percaya diri sendiri. Namun pada akhirnya nasibnya bersama semua pengikutnya akan hanya menjadi pupuk organic atau abu duli. Sebaliknya mereka yang setia dan patuh kepada sang Mesias, yang bukan hanya sebagai Sebuah Bintang Timur, tapi adalah Sang Matahari Kebenaran, atau Terang Dunia itu, akan kekal selamanya, sebagai Bapa Kekekalan yang menuntun anak-anakNya yang akan menjadi waris-Nya selama-lamanya.
4 Pasal pada bagian akhir dari buku ini, yaitu pasal 56, 58, 65 dan 66 adalah merupakan pasal pasal yang sangat dahsyat tentang bagaimana Hari Sabat hari ketujuh sebagai Tanda Pengenalan antara Sang Pencipta dengan Umat yang bertobat dan memilih untuk memihak kepada-Nya, yang sudah dirombak dan disepelekan oleh pihak Seteru-Nya yaitu Lucifer, akan tetap merupakan satu-satuNya hari perbaktian yang diberkati, dan dikuduskan sejak awal kejadian, dan selama-lamanya, sebagaimana langit dan bumi yang diciptakanNya akan kekal tidak ada ujungnya. (Yesaya 58:12-14; 56:1-8; 66:22-24. Sedangkan dalam pasal 65 digambarkan secara megah mulia tentang Dunia Baru dimana hanya mereka yang menurut perintahNya dan melakukan semua kehendakNya akan berada dalamnya, dimana tidak akan ada lagi tangisan, air mata, kesakitan, kekerasan dan peperangan dan kematian. Hari Sabat hari yang Ketujuh, adalah terletak pada pusat atau jantungnya dari Sepuluh Perintah Allah yang kekal, disingkatkan dan dikenal sebagai Hukum Kasih, Kasih Kepada Allah dan Kasih kepada sesame manusia sejak zaman Musa, tercatat dalam Ulangan 6:5 dan Imamat 19:18.
Hukum yang satu ini, yaitu yang ke 4, adalah yang paling dibenci oleh Setan, bapak Pembohong, Penipu dan Pembunuh sejak dari awal kejadian. Karena hanya itulah yang akan tetap berdiri sebagai Tugu Peringatan yang tidak dapat dihapuskan selamanya, bahwa Lucifer adalah si Pemberontak Licik dan Keji, yang tidak mungkin menggantikan kedudukan sang Mesias, Pencipta, Penebus dan Penguasa yang sejati dari Alam Semesta ini. (Yehezkiel 20:12, 20; Ibrani 4:4,9) Pada akhir buku Yesaya yaitu dalam pasal 66, sama halnya dengan buku yang terakhir dari seluruh Alkitab dan dalam pasal terakhirnya, maka Pertikaian Akbar, The Great Controversy, antara Kebaikan dan Kejahatan, dan Kebenaran dan Kepalsuan, di akhiri dengan pemulihan dari Eden yang dinodai dosa, menjadi Eden yang dipulihkan, dengan lebih cemerlang dan penuh kebahagiaan yang abadi.
Yesaya 66:22 Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap.
66:23 Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.
66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
Wahyu 22:14 Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
22:15 Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.
.
Mari kita bertekad berada di pihak Dia yang adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup, menjadi anak-anakNya dan ahli-ahli warisNya yang berbahagia, gantinya di pihak budak-budak dan hamba Bapak Pembohong dan Pembinasa yang akan bersama-sama dilebur menjadi abu gosong selamanya.
Selamat hari Sabat.
Oleh: Pdt. Sammy Lee