Penginjilan di Perkotaan

ersiaplah menghadapi tantangan ‘penginjilan perorangan’ dimanapun anda berada saat ini. Allah telah memberikan Hikmat yang cukup bagi kita, sayangnya kita terkadang mengandalkan ‘kemampuan kita sendiri’ gantinya mengandalkan ‘Metode Kristus’ yang sebenarnya.

Perlu diingat bahwa pengertian Urban sekarang ini agak berbeda dari cara pandang seorang awam dan ahli kependudukan. Berikut kutipan dari Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Bpk. Prijono Tjiptoherijanto tentang Urbanisasi:

“PENGERTIAN urbanisasi sudah umum diketahui oleh mereka yang banyak bergelut di bidang kependudukan, khususnya mobilitas penduduk. Namun demikian, mereka yang awam dengan ilmu kependudukan sering kali kurang tepat dalam memakai istilah tersebut. Dalam pengertian yang sesungguhnya, urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Sedangkan mereka yang awam dengan ilmu kependudukan seringkali mendefinisikan urbanisasi sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota. Padahal perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya salah satu penyebab proses urbanisasi, di samping penyebab-penyebab lain seperti pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan, perluasan wilayah, maupun perubahan status wilayah dari daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan, dan semacamnya itu.” Dengan demikian, jika kita ingin menghubungkan konsep tersebut dengan Mission sehingga menjadi Urban Mission maka pemahamannya akan menjadi seperti kutipan berikut:

“Urban Mission…
…is about working to further God’s kingdom of loving justice, mercy and peace by seeking local and city-wide solutions to the social, economic and spiritual poverty found in urban areas, especially town/city centres, multi-cultural inner city areas and outer estates.” (…adalah mengenai pekerjaan memajukan Kerajaan Allah tentang Kasih dan KeadilanNya, Kemurahan dan KedamaianNya dengan mencari solusi di daerah setempat untuk diterapkan dalam bidang social, ekonomi dan kemiskinan rohani yang ditemukan di daerah-daerah perkotaan, khususnya di pusat-pusat kota atau kota kecil, dan ibukota yang memiliki beragam budaya dan tingkat kehidupan.”

Kata ‘Urban’ sendiri memiliki konotasi ‘perkotaan’ yang dikaitkan juga dengan ‘urbane’ yang artinya ‘berbudi bahasa’ atau ‘sopan santun’. Kalau begitu, mari kita mencoba memahami kata ‘Urban Mission’ dengan pengertian sebagai berikut: “ Misi Pekabaran Injil di daerah Perkotaan maupun di daerah Perkotaan yang bernuansa ‘pedesaan’ dengan menggunakan metode yang ‘berbudi bahasa dan sopan santun’ serta bergantung pada Kuasa Ilahi.. (Jangan pernah menginjil dengan tidak beretika dan tidak sopan serta melecehkan denominasi serta kepercayaan orang lain!)

Dimanakah posisi kita sekarang ? Mari kita introspeksi penginjilan kita akhir-akhir ini. Yesus hanya memberikan instruksi yang sederhana dalam Matius 28:19,20: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Sedangkan di Markus 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 16:20 Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Tidak ada batasan kemana dan sampai dimana kita harus ‘menginjil’! Dimanapun kita berada, kita harus menjadi ‘saksi’ serta mengabarkan Injil ke ‘seluruh penjuru’, apakah itu kota besar, kota kecil, pedesaan, kampung dsb. Masalahnya akan ‘pelik’ jika tiba saatnya kita terfokus hanya pada penginjilan di ‘Kota Besar’. Kita harus tetap bijak dalam penggunaan uang untuk pekerjaan penginjilan jika kita berada di kota besar. Ellen White memiliki saran yang sederhana, namun kita banyak tidak menyadarinya L. “Memang benar, perlu juga menggunakan uang untuk mengiklankan ceramah kerohanian itu, dan melaksanakan pekerjaan itu dengan mantap (kita bisa menterjemahkan kata ini dengan segala macam teknik dan metode yang dapat kita gunakan melalui peralatan canggih yang berteknologi tinggi). Namun demikian, kekuatan pekerja tidaklah terletak pada alat bantu lahiriah ini, melainkan pada ‘KETERGANTUNGAN YANG PENUH PADA ALLAH’, dalam DOA YANG SUNGGUH-SUNGGUH kepadaNYA meminta pertolongan, dengan TAAT KEPADA FIRMANNYA….Pertunjukkan secara luar dan pemborosan uang tidak akan menyelesaikan pekerjaan yang akan dilakukan. “ Pelayan Injil, Hal. 302. Pada paragraph pertama bagian akhir di halaman yang sama Ellen White menekankan: “Bilamana mereka bekerja dalam kesederhanaan, kerendahan hati, dan keagungan yang berkemurahan, menghindarkan segala sesuatu yang bersifat lahiriah, maka pekerjaan mereka akan mengadakan kesan abadi demi kebaikan.” Pelayan Injil, Hal. 302. Wah.. jika kita membaca tulisan E.G. White tentang penginjilan dan metode-metode yang sesuai dengan kehendakNya,..saya rasa tidak cukup 1,5 halaman menulis renungan untuk tema ini. Tuhan banyak menegur kita melalui E.G. White lewat tulisannya sehubungan dengan yg selama ini kita lakukan. Biarlah Roh Suci yg berbicara pada kita sebagai ‘pekerja-pekerja Allah’ dan dengan ‘rendah hati’ kita mendengarnya.

Singkatnya, dimanapun saudara dan saya berada, Allah memberikan pesan yang sama pada kita, ‘Pergilah dan jadikanlah segala bangsa muridKu’.. jika kita berada di kota besar sekalipun, jangan pernah terfokus pada lokasi dan tempat tertentu di kota tersebut, karena dikotapun banyak lorong dan gang serta lokasi yang sering tidak pernah kita jangkau. Banyak rumah yang terlewati! Tidak ada larangan untuk membuat ceramah besar sekalipun, namun nasihatnya selalu sama, bijaklah dalam melaksanakannya. Ikuti petunjuk yang sederhana dan bergantunglah pada ALLAH dan bukan pada kemampuan dan kekuatan manusia serta financial yang ada. Kita semua tahu sumber keberhasilan hanya terletak pada ALLAH! Mari kita menginjil di segala penjuru di mana kita berada. Tuhan segera datang !!! “A Heart without Christ is a Mission Field, where a heart with Christ is a Missionary.” BAIT