Dalam suatu acara pelelangan telah berkumpul peminat barang yang akan dilelang – rumah yang besar beserta perabotan rumah tangga yang mewah milik seorang hartawan. Juru lelang mulai melelang dengan menawarkan harga USD 10 untuk gambar anak hartawan itu yang meninggal dalam satu kecelakaan pesawat terbang. Tidak ada yang mau menawar gambar tersebut – pada saat penawaran itu mau ditutup, seorang wanita paruh baya menawar dengan harga USD 15 – orang-orang tidak peduli yang penting mereka ingin menawar barang yang lain. Gambar sang anak jatuh kepada ibu ini dan juru lelang langsung menutup acara lelang tersebut. Mengapa? Dalam surat wasiat yang ditandatangani pemilik harta itu tertera klausul yang menyatakan penawar tertingi gambar anaknya akan memiliki semua hartanya. Sang ibu itu yang menjaga dan membesarkan akan tuannya itu memiliki semua harta yang tadinya untuk anaknya yang dikasihinya. Ibu pelayan tuannya itu sangat mencintai keluarga hartawan itu dan dia melayani mereka dengan sepenuh hati.
Rasul Paulus punya prospek kehidupan duniawi yang sungguh nyata, seorang yang patut dihormati dan dilayani. Tapi demi pelayanannya kepada Tuhannya maka pengalaman-pengalaman buruk menimpa kehidupannya (2 Korintus 11:23-27), dia bermegah atas kelemahannya (2 Korintus 11:30), bisa bermegah secara duniawi (2 Korintus 11:18) dia sebagai pelayan Allah dalam kesengsaraan (2 Korintus 6:4-10).
Paulus mempunyai konsep bagaikan seorang hamba yang taat (Titus 9:10). Rasul Paulus mencamkan dasar utama pelayanan gereja di Pilipi – yaitu apa yang seharusnya dikerjakan oleh seorang pelayan. Ia menulis, “…..dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendakna dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi orang lain juga” (Pilipi 2:3,4).
Ciri pertama seorang pelayan ialah mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri. Perhatian ini harus perhatian yang sungguh-sungguh dalam arti bahwa dia melayani bukan karena ada sesuatu keuntungan yang dapat diperolehnya, bukan pula mengharapkan pamrih, melainkan karena ingin memenuhi suatu keperluan sebagaimana Tuhan hendak memakai dia. Pelayanan disini merupakan pernyataan kasih Kristus yang sejati. Berbuat sebagaimana kepada Tuhan bukan kepada manusia (Kol. 3:23)
Pelayanan itu sungguh karena sipelayan memandang orang yang dilayaninya memang layak untuk dilayani. Orang itu tidak dipandang sebagai suatu penghalang, melainkan suatu kesempatan yang menyatakan: “Sungguh suatu kehormatan untuk melayani anda!”
Pelayanan itu merupakan suatu keikhlasan karena sipelayan sungguh-sungguh ingin coba membantu orang lain dalam kesulitan mereka ditengah-tengah tanggung jawabnya sendiri; membantu orang lain agar berhasil dalam “urusan mereka”. Ini berarti melakukan apa yang diperlukan bagi orang itu, bukan melakukan hal-hal yang ingin atau disukai sipelayan. Seorang pelayan dipanggil untuk benar-benar memperhatikan apa yang ingin dilakukan orang lain.
Ciri Kedua: seorang pelayan ialah bahwa ia melepaskan haknya. Paulus melanjutkan nasihatnya kepada Jemaat di Pilipi: “Hendaknya kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Yesus Kristus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba” (Pilipi 2:5-7)
Jika seorang memutuskan untuk mengutamakan kepentingan orang lain lebih dahulu daripada kepentingannya sendiri, ia akan dihadapkan pada kenyataan bahwa hal itu melepaskan banyak hal yang diberikan dunia kepada manusia. Setelah seorang mengajukan diri secara sukarela untuk menjadi pelayan Kristus, tindakan berikutnya ialah melepaskan hak-haknya secara sukarela dan mengikuti jejakNya. Pelayan-pelayan Kristus bersedia melepaskan hak untuk menerima penghargaan, jika perlu.
Banyak hal yang hendak dilaksakan Allah didalam dunia ini merupakan pekerjaan yang tidak mendapat pujian manusia. Secara pribadi kita akan dipanggil, mungkin bukan hanya sekali melainkan sering, untuk melakukan hal-hal yang tidak mendatangkan keuntungan bagi kita. Tapi bila kita menjadi pelayan, kita akan melepaskan hak kita untuk menerima penghargaann atau pujian, demi melaksakan tugas bagi kerajaan Allah.
Dirumah dan lingkungan tempat saya dibesarkan tidak ada seorangpun yang merokok. Karena itu saya tidak pernah tahan terhadap bau asap rokok. Akibatnya direstoran dan tempat-tempat lain saya selalu resah jika berada didekat orang-orang yang merokok. Tetapi mereka yang merokok adalah pribadi-pribadi, dan jika saya mau memenangkan mereka bagi Kristus, saya harus melepaskan hak saya atas kenyamanan dan kenikmatan menghirup udara bersih. Jadi, melayani sesama berarti kta harus bersedia menanggung keadaan yang bagi kita tidak enak demi orang lain yang tidak merasa terganggu oleh keadaan itu.
Paulus menulis mengenai Timotius: “Karena tidak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu sebab semuanya mencari kepentingan sendiri, bukan kepentingan Yesus Kristus” ( Pilipi 2:20). Bagaimanakah dengan semua orang yang mengikuti Paulus? Dimanakan mereka? Rupanya mereka terlalu sibuk. Mereka tidak melakukan sesuatu yang amoral, yang melanggar hukum, atau yang bertentangan dengan Firman; mereka hanya mengerjakan pekerjaan mereka sendiri. Namun mereka tidak memperhatikan orang lain, berbeda dengan Timotius.
Banyak diantara kita dalam semangat meyani Tuhan, juga membuat kesalahan yang sama. Kita menentukan Tuhan kapan, dimana, bagaimana akan melayani, dan siapa yang akan kita layani. “Tuhan,” kita berkata, “saya mau melayani Engkau. Inilah yang saya akan lakukan: saya akan menjadi pemain piano digereja, menyanyi dalam paduan suara, dan membantu dalam sekolah sabat, memberikan sumbangan dana untuk kegiatan gereja, rajin mengadakan KKR”.
Tetapi, itukah yang Tuhan kehendaki Anda lakukan? Mungkin saja, karena tidak ada salahnya bermain piano digereja, bukan? Tetapi, benarkah Tuhan menghendaki hal itu bagi Anda? Yesus berkata, “Barangsiapa melayani Aku ia harus mengikut Aku dan dimana Aku berada, disitupun pelayanKu akan berada”.
Ciri ketigaseorang pelayan bahwa ia bersedia membayar harga atau risiko sebagai pelayan. Seorang pelayan bukan saja mengorbankan haknya, malah lebih daripada itu ia juga bersedia mengorbankan apapun yang dipunyainya, jika perlu. Dalam hal inilah jelas terlihat perbedaan antara berbuat beberapa kebaikan untuk orang lain dan menjadi pelayan yang sejati. Berbuat beberapa kebaikan bagi orang lain adalah relatif mudah; hal itu biasa terjadi dalam dunia perdangangan. Banyak perusahaan besar memberikan pelayanan yang baik kepada langganannya demi keuntungan dan nama baik perusahaannya.
Tetapi seorang pelayan melakukan pekerjaan baiknya sebagai suatu kebiasaan hidupnya karena ia sedang melayani Allah (Kolose 3:23). Karena itu ia dapat diminta untuk melayani meskipun hal itu tidak menghasilkan keuntungan apa-apa bagi dirinya. Dan memang demikianlah sering terjadi dalam pekerjaan Tuhan – banyak yang Tuuhan kehendaki agar kita lakukan dalam hidup kita ini menuntut kita untuk berkorban, dan bukan untuk menerima upah sebagai imbalannya.
Rupa-rupanya dalam abad 20 ini kita telah kehilangan makna dari kata “berkorban”. Kebanyakan orang sekarang melayani menurut kemauannya sendiri, dan itupun dilakukan dengan sisa tenaganya. Tidak banyak yang mau melayani bila pelayanan itu menuntut suatu pengorbanan atau pembayaran. Menjadi pelayan Allah berarti bahwa Anda menjadi milikNya dan karena itu dengan sepenuhnya menyediakan diri untuk melakukan perintahNya. Dalam melayani Kristus pilihan itu tergantung pada kita, apakah kita mau melayani atau tidak; kita dapat memtuskan berapa jauh kita mau melayani dengan menyatakan berapa besar kesediaan kita bagiNya, berapa besar keseiaan kita bagiNya, berapa besar kerelaan kita untuk menyediakan bagi diri bagi melakukan kehendakNya.
Seorang pelayan, sesuai dengan sifatnya, akan melakukan pekerjaannya yang tidak dapat dinilai dengan uang sekalipun anda membayarnya.